Kamis, 10 April 2014

Khotbah Kebaktian Rumah Tangga Roma 8:1-10

Thema: “Kehidupan orang Kristen haruslah  didalam Roh”

Ada dua hal yang menghinggapi manusia yang saling bertentangan dan kedua kubu itu sangat bertolak belakang yakni antara Daging – Roh.
1. Daging menggambarkan manusia yang terikat, apabila dibiarkan manusia itu tidak dapat lepas dan tetap terikat, kalau dengan kemampuan sendiri manusia tidak akan mungkin dapat menolong dirinya.  Ciri manusia yang hidup didalam keinginan daging adalah orang yang hanya mencukupkan diri dengan hidupnya yang hanya berpusat pada dirinya sendiri. Hidup dalam daging hanya berpusat kepada penghayatan hidup yang mengantar kepada kematian. Karena makna kematian, adalah merupakan pengasingan definitif dari Allah. Kematian adalah kekekalan berpisah dari Kasih Allah.
Ciri kehidupan orang yang berorientasi pada keinginan daging adalah :
tidak memerlukan Allah
tidak tunduk kepada seluruh perintah Allah
tidak ada ketaatan kepada Allah.
dan tidak memikirkan untuk menyenangkan hati Allah hidupnya untuk menyenangkan dirinya dan orang yang ada disekitarnya.
2.  Roh menggambarkan pribadi yang terikat tetapi dipimpin oleh kekuatan yang memberi hidup yaitu Roh Allah. Manusia yang hidup didalam Roh Allah berpengharapan bahwa tiba saatnya ada kebangkitan dan yang membangkitkan semua manusia untuk dihakimi tetapi bagi yang mengenal Yesus akan bersama sama dengan Dia dalam kekekalan disebelah kanan Allah Bapa di surga.
Konflik antara Daging dan Roh itu selalu terjadi walaupun kita sudah mengikut Yesus. Ada yang menyatakan bahwa bagi pengikut Yesus konflik antara daging dan roh akan hilang dan manusia hanya dipimpin oleh Roh Allah, pernyataan itu tidaklah benar. Mari kita perhatikan surat-surat Paulus penuh dengan indikasi perang rohani yang selalu terjadi dalam diri orang percaya. (lih. Rm7). Benar bahwa pada kenyataannya kegagalan demi kegagalan sering kita perbuat. Memang  ada kemenangan yang tersedia bilamana kita memberi diri dipimpin oleh Roh Allah.
Bagaimana Roh memimpin orang yang percaya kepada Yesus ? Untuk menggambarkan-nya mari kita bayangkan seperti :
Seorang gembala yang baik dengan setia mengarahkan dan menjaga domba-dombanya di padang rumput. Yesus sebagai gembala yang setia dan kita orang percaya sebagai domba yang taat kepada gembala kita, gembala yang setia selalu menjaga dombanya dari ancaman binatang buas dan mengarahkannya kepada kebaikan dombanya, domba domba yang taat mendengarkan perintah gembala dan taat melakukan perintah gembala yang dikenalnya dengan baik..
Seperti perahu layar dilautan lepas ada kekuatan angin yang mendorong agar perahu kita dapat bergerak menuju pelabuhan harapan, perahu layar mendapat kekuatan untuk berjalan dari angin yang tidak kelihatan tetapi dapat menggerakkan dan mendorong perahu layar sampai ditujuannya.
3.  Apa makna “orang percaya dimpimpin oleh Roh Allah?”
Dengan memberi diri kita dipimpin Roh, kita tidak hidup dibawah hukum Taurat artinya:
Hukum Taurat tidak lagi mendakwa mereka yang dipimpin oleh Roh Kudus. Artinya selama kita dipimpin oleh Roh Kudus, hidup kita berkenan kepada Allah, bahkan sesuai dengan tuntutan hukum Taurat. Bukan karena kita tidak berbuat dosa tetapi karena kita tersembunyi didalam Kristus. Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh oleh tiap tiap orang percaya. (Rm 10:4) Dengan kata lain barang siapa yang ada didalam Kristus dia sudah menggenapi hukum Taurat. Karena itu Paulus didalam Rm 8:1 “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada dalam didalam Kristus.”
Kuasa dosa sudah disingkirkan dari mereka yang dipimpin oleh Roh Kudus. Kutuk hukum Taurat telah diambil oleh Yesus Kristus di kayu salib, atau dengan kata lain selama kita dipimpin oleh Roh Kudus kita tidak perlu diombang ambingkan oleh dosa. Oleh sebab itu hidup kekristenan yang sebenarnya adalah hidup dalam kemenangan atas dosa.
Untuk lebih menjelaskan ini ada kuis sebagai berikut : Pernyataan : Satu-satunya cara Allah membersihkan dosa manusia adalah Penebusan oleh Yesus Kristus ? Jawabnya: Benar atau Salah
Jawabannya : Salah karena Allah tidak membersihkan dosa manusia ( menyatakan manusia berdosa tidak bersalah), Allah membenarkan dosa manusia melalui Yesus Kristus ( artinya Allah membenarkan kita walaupun kita masih sebagai pendosa)
4. Apakah ”keinginan daging” itu ?
Kalau dilihat dari segi tingkah laku dan perbuatan manusia maka: Perbuatan daging adalah perbuatan yang nyata disaksikan semua manusia yang merefleksikan daging manusia yang keluar dari hati yang jahat sebagaimana manusia keturunan Adam. Bisa jadi perbuatan daging tidak sama pada semua orang namun demikian daging tetap daging apabila tidak dipimpin Roh Kudus. Malahan firman Tuhan justru sebaliknya, manusia jahat najis dari lahir dan juga akan mati dalam keadaan itu, kecuali ia bertobat dan menerima Roh Kudus. Atas dasar ini kita menolak ajaran humanisme yang mengajarkan bahwa pada dasarnya manusia itu baik. Mari kita perhatikan pada :
Roma 5:12 “Sebab itu sama seperti dosa telah masuk kedalam dunia oleh satu orang (maksudnya Adam), dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”
5. Apakah ”keinginan Roh” itu ?
Keinginan Roh diimputasikan kepada kita pada waktu kita dilahirkan kembali atau ketika kita mengaku bahwa pemilik kita adalah Yesus Kristus. Keinginan roh adalah kebalikan keinginan daging kita perhatikan Gal 5: ayat 24 : “ Barang siapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.”
Tanda – tanda sesorang  dipimpin oleh Roh Kudus adalah hubungannya yang baru dengan orang lain yakni janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki “ Tidak gila hormat, tidak saling menantang, tidak saling mendengki, artinya saling menanggung bebanlah kamu,  saling hormat menghormatilah kamu, saling mendukunglah kamu, saling mengasihilah kamu.
Apakah kita sudah mempunyai hubungan seperti ini ?
Kalau kita sebagai anggota sudah berbuah Roh tentu persekutuan jemaat kita juga berbuah Roh, Gereja kita penuh dengan buah Roh. Apakah Gereja kita sudah penuh dengan buah Roh ? Dengan demikian apabila kita mau hidup dalam Roh yang menuntun kita melewati kehidupan tiba pada kematian didunia tetapi Yesus membangkitkan maka tidak bisa ditawar lagi bahwa:
Kita harus menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Kitalah secara aktif melakukan penyaliban daging itu, kalau tidak kita lakukan maka buah-buah roh itu terhalang  pertumbuhannya.
Yesus berkata yang dicatat di Mrk 8:34.  “ Setiap orang yang mau mengikut aku, ia harus menyangkal dirinya sendiri, memikul salibnya dan mengikut aku”.
Pada zaman Tuhan Yesus hidup penjahat yang dihukum mati yang disuruh memikul salibnya sendiri sampai ditempat hukuman mati. Kematian di kayu salib adalah kematian yang mengerikan dan menyakitkan dan jarang langsung mati dan dilakukan bagi penjahat yang pengampunan hukumnya tidak ada lagi. Setiap pengikut Kristus harus melakukan persis seperti penjahat yang dihukum mati, memikul salib sampai diekskusi, dipakukan dibiarkan sampai mati. Bedanya penjahat dan kita adalah penjahat dipaksa oleh eksekutor, sedangkan kita atas kesadaran sendiri.
6. Apakah yang menjadi ”pegangan kita”saat ini ?
Yang harus kita fahami dan pegang teguh adalah:
Selama kita didunia ini kita akan selalu mengalami tarikan antara ”keinginan daging” dan ”keinginan Roh” yang saling berlawanan.
Kemenangan masih tersedia bagi kita yang mau ”menyalibkan keinginan daging” berupa  segala hawa nafsu dan  kita membuka diri untuk ”didiami oleh Roh Kudus”.
Tugas kita setiap hari mengambil waktu untuk merenungkan apa yang sudah dianugrahkan oleh Allah yang telah menjadi milik kita dan taatlah serta hiduplah menurutNya. Kalau memang benar kita sudah menyalibkan daging kita baiklah kita biarkan keinginan daging itu terpaku di kayu salib. Jangan lagi coba-coba untuk melepaskan paku-paku itu. Kalau kita merasa bahwa kita belum menyalibkan daging kita sekarang segeralah salibkan karena waktu Tuhan tidak sama dengan waktu kita.
Oleh sebab itu kalau kita dicobai oleh iblis untuk melakukan kehendak daging kita harus berkata dengan tegas : “Aku ini milik Kristus, aku telah menyalibkan keinginan dagingku. Tak ada lagi pikiranku untuk menurunkannya dari salib itu”
Kiranya Tuhan Yesus menguatkan kita melawan keinginan daging itu. Amin


Tidak ada komentar: