Jumat, 26 Desember 2014

Khotbah Akhir Tahun 31 Desember 2014 Mazmur 121:1-7 “Thema: Tuhan Penjaga dan Naungan Kita”



Saudara yang dikasihi Tuhan, ada satu hal yang Tuhan perintahkan bagi orang-orang Yahudi yang ditulis dari Kitab Keluaran. Bagaimana setiap orang Yahudi terutama laki-laki, tiga kali dalam waktu satu tahun harus menuju ke Bait Tuhan.
Dan pada waktu dulu, Bait Allah itu ada di Kota Yerusalem. Mereka paling tidak satu tahun tiga kali harus naik ke Bukit Tuhan, naik ke Bukit Sion untuk bertemu dengan Tuhan di sana. Pada hari-hari raya tertentu, mereka menuju ke sana. Pada waktu mereka naik ke Kota Yerusalem, tingginya 800 meter dari permukaan laut sehingga suatu kota yang ada di satu bukit satu kota yang indah luar biasa. Dan setiap kali kita ada di sana, rasanya ingin untuk kembali lagi pergi ke sana. Daerah ini cukup tinggi, kalau di sini kurang lebih seperti di Puncak yang 1000 meter dari permukaan laut.
Mereka naik dari daerah sekitar Kota Yerusalem ke atas sambil membawa korban-korban persembahan, domba, lembu, bermacam-macam. Korban yang harus dibawa adalah korban-korban yang tidak bercacat cela. Pada waktu dulu tentu tidak seperti sekarang ada jalan-jalan yang indah yang enak dilalui, dulu jalan-jalannya berbatu-batu, bukit-bukit terjal menghadang mereka pada waktu naik ke kota Yerusalem. Pada waktu sambil naik, mereka menyanyikan nyanyian ziarah. Mazmur artinya adalah mizmor yang artinya nyanyian puji-pujian pada waktu suka dan duka. Mereka menyanyikan nyanyian-nyanyian ziarah, pujian-pujian untuk Tuhan.
Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Waktu mereka naik ke Bukit Sion, tentu berat, membawa domba-lembunya, mereka berjalan tertatih-tatih, suatu perjalanan yang cukup berat. Waktu mereka ada di tengah perjalanan, mereka melepaskan pandangannya ke sekitar gunung-gunung yang ada. Daerah Israel banyak gunung-gunung. Mungkin mereka mengalami pergumulan di daerah mereka masing-masing, mereka mau bawa masalah-masalah yang ada menuju ke Bait Tuhan, mereka bersuka cita menaikkan nyanyian ziarah, karena mereka tahu bahwa sebentar lagi akan bertemu dengan Tuhan, mereka tahu ada jawaban-jawaban di dalam pergumulan-pergumulan mereka, bahwa hanyalah di dalam Tuhan, pada waktu mereka bertemu Tuhan, itu ada pertolongan untuk mereka. Bukankah ini adalah gambaran dari perjalanan orang-orang percaya, orang-orang Kristen, Saudara dan saya? Di mana Tuhan sebenarnya mau kita melakukan seperti mereka lakukan.
Ada 3 hal yang mereka lakukan yang tersirat daripada ayat-ayat tadi:
=Fokus kepada Tuhan
=Pertolongan hanya dari Tuhan
=Hidup kekristenan kita harus makin lebih tinggi lagi

Fokus kepada Tuhan
Mazmur 121:1,
Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
Saudara yang dikasihi Tuhan, orang-orang Israel dalam perjalanan mungkin dia ingat masalah yang dihadapi. Tapi dia nyanyikan nyanyian ziarah dengan suka cita. Karena dia tahu, sebentar lagi dia tahu akan bertemu dengan Tuhan, dia tahu sebentar lagi dia akan dapat pertolongan, dia lepaskan pandangannya ke daerah gunung-gunung itu, dari manakah akan datang pertolonganku?. Saudara, mari kita fokus kepada Tuhan. Gunung-gunung bisa berbicara mengenai persoalan kita, masalah-masalah yang kita hadapi. Mereka melayangkan pandangannya ke gunung-gunung. Di antara masalah-masalah yang kita hadapi, kita mencari pertolongan.
Suatu waktu, Abram dan Lot sama-sama berkembang dan makin kaya. Tempat mereka berdua, makin lama makin kecil. Dan rupanya pegawai keduanya ribut karena tempatnya kekecilan. Lalu Abram tahu harus berpisah, lalu dia panggil Lot, karena keduanya adalah kerabat tidak baik ribut. Sebagai orang Kristen, kalau ada yang bertengkar keluarga lepas keluarga, suami-istri bertengkar, segera bertobat dalam nama Yesus Kristus.
Tidak baik sebagai orang Kristen kita ribut terus, suami-istri ribut, anak-anak dengan orang tua ribut, gembala dengan jemaat, jemaat dengan jemaat ribut terus, tidak jadi contoh yang baik. Abram berkata, lebih baik berpisah supaya tidak bertengkar. Kalau Lot ke kiri, Abram ke kanan. Abram memberi priviledge kepada Lot untuk memilih, mempersilakan Lot untuk mengambil wilayah duluan, nanti baru Abram sisanya. Ternyata Lot salah.
Kejadian 13:10,
Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --
Rupanya Lot salah, waktu diberi kesempatan, dia melayangkan pandangannya ke Lembah Yordan, ternyata di lembah itu banyak airnya. Dia hanya melihat hal-hal yang jasmani saja, hal-hal yang berkat saja yang dilihatnya. Di ayat-ayat selanjutnya, keluarga Lot menjadi keluarga yang berantakan, karena dia salah melayangkan pandangannya. Saudara yang dikasihi Tuhan, Abram memberi kesempatan padahal dia lebih tua, lebih kaya, yang membuat Lot kaya itu adalah Abram. Tapi Abram mau mengalah lebih dulu. Saudara, ternyata mengalah itu indah.
Memang Abram mengalah, tapi ternyata dia mengalami berkat dan pertolongan Tuhan. Mungkin hari-hari ini kita ada pergumulan, rasanya kita tidak mau kalah, logika manusia berkata bahwa kita tidak boleh kalah. Tapi coba Saudara lakukan seperti Abram lakukan, maka seperti Abram mengalah, seperti Yesus mengalah, bahkan seperti firman-Nya katakan, "kalau ditampar pipi kiri, beri yang kanan," maka kita akan melihat ke depan bagaimana justru kita akan diberkati.
Jadi kalau Saudara melayangkan pandangan, pergi ke ibadah, nomor satu Saudara harus cari Tuhan. Waktu Lot melayangkan matanya, ternyata dia lihat hal yang jasmani dan keluarganya mengalami keterpurukan.
Mazmur 121:2,
Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Apakah masih ada mujizat Tuhan sampai dengan hari ini? Bukankah mujizat Tuhan itu yang dulu saja, 2000 tahun yang lalu?"
Firman Tuhan berkata: Ibrani 13:8, Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Halelulya! Katakan, "pertolonganku hanya dalam nama Yesus Kristus!"
Saudara, apa yang menjadi pergumulan Saudara? Kalau hari-hari ini Saudara mungkin bergumul untuk kesembuhan, sakit-penyakit, kesembuhan finansial, persoalan-persoalan rumah tangga, persoalan-persoalan di dalam bisnis Saudara, persoalan-persoalan di dalam sakit-penyakit Saudara.
Dengarkan baik, yang pertama, miliki antusiasme, artinya semangat, untuk kita datang kepada Tuhan Yesus Kristus. Seperti orang-orang Israel, di dalam masalah, biarpun berat, mereka tahu, pada waktu nanti bertemu dengan Tuhan, ada pertolongan daripada Tuhan. Saudara jangan patah semangat, pada waktu patah semangat kita sudah mengalami kekalahan. Tetapi pada waktu kita memiliki semangat, kita memiliki roh yang menyala-nyala untuk bertemu dengan Tuhan. Itu berarti 50%, sebagian besar, setengah bagian dari persoalan Saudara, itu sudah Saudara menangkan! Kita sudah mengalami kemenangan!
Lalu Saudara mulai melangkah dengan penuh semangat, dengan iman percaya, bahwa hanya dengan bilur-bilur Yesus, hanya dengan kuasa Yesus, kesembuhan itu boleh terjadi. Kita mau mulai melangkah, dan Saudara imani dengan sungguh bahwa mujizat dan kesembuhan itu tetap terjadi sampai dengan hari ini. Tapi perlu saya ingatkan, ada satu perkara, Matius 5:23-24, Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Saudara, garis bawahi ayat 24, kata "berdamai". Ini kata kunci untuk kita boleh mengalami terobosan-terobosan yang dahsyat dalam kehidupan. Kita harus Berdamai dengan Tuhan dan sesama.
Penutup
Perjalanan kekristenan adalah perjalanan mendaki puncak bukit. Mendaki puncak bukit Sion di mana Tuhan menunggu di puncak bukit itu. Dia menunggu dengan mahkota kehidupan. Memang kita tahu perjalanan ini adalah perjalanan yang berat, tapi Tuhan sudah memberikan kita penolong, yaitu Roh Kudus yang ada di dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Dia sungguh akan menolong kita pada waktu kita mau untuk hidup kekristenan kita makin hari makin lebih tinggi. Makin hari kita makin lebih lagi menjadi pelaku firman. Makin lagi hidup kita mengeluarkan buah roh. Dalam perjalanan, ada banyak masalah yang menghadang kita, ada banyak persoalan yang menghadang kita, tapi justru di tengah-tengah gunung persoalan yang ada, di situlah ada pertolongan Tuhan.
Tapi kita jangan salah untuk melayangkan pandangan kita, tapi biar tetap fokuskan, pertolongan kita hanya dari Tuhan. Jangan mencari pertolongan yang lain, karena itu akan menjadi sia-sia.
Tuhan berpesan kepada kita, kuatkan dan teguhkan hatimu, jangan menyimpang ke kanan dan ke kiri, perkatakanlah firman-Ku. Terima kasih Tuhan. Dan dengarkan baik Gereja Tuhan, pertolongan kita hanya dalam satu nama, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Jangan pernah ragu! Dia tidak pernah berubah dahulu, sekarang, sampai dengan selama-lamanya. Dia tetap Allah yang mengasihi kita, Dia tetap Allah yang sanggup melakukan banyak mujizat yang ajaib dalam hidup kita.
Mari, sebelum kita masuk lebih lagi, Tuhan sudah ingatkan dari kata berdamai, mari kita berdamai dengan Tuhan, kita berdamai dengan sesama, karena itu adalah perintah dari Dia, untuk mengasihi Tuhan Allah kita dan juga mengasihi sesama manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri.  Amen. RHL

Tidak ada komentar: