Selasa, 09 Desember 2014

Khotbah Minggu 14 Desember 2014 Yesaya 61:1-4;8-11

Tema : 
Menyampaikan Injil kepada Orang2 Sengsara/Kita dipanggil untuk membawa/menyampaikan kabar baik.

I. Pendahuluan
Salah satu tugas dan tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus adalah bersaksi dan menyampaikan kabar baik kepada dunia sekitar kita.Tugas dan tanggung jawab itu kita lakukan untuk mewujudkan rasa syukur atas penyertaan Allah bagi kehidupan kita.Dengan demikian orang yang mau dan mampu bersaksi menyampaikan kabar baik dari Tuhan adalah orang-orang selalu mampu mengucap syukur,karena kesaksian kita bukanlah keberhasilan yang di raih tapi dengan menunjukkan sikap dan perbuatan dalam kebenaran Allah dalam dunia ini.
Dalam situasi kehidupan kita sekarang ini yang penuh dengan tekanan,berita yang tidak pasti,keadaan yang selalu berubah-ubah,membuat orang lain ingin mendengar kabar baik,dan lebih jauh tidak hanya sekedar mendengar kabar baik itu tapi merasakannya sebagai suatu penghiburan,kebebasan dari belenggu dosa serta perbaikan hidup yang penuh damai sejahtera.Yesus adalah kabar baik,dalam diri dan kehidupanYesus Dia mewujudkan nubuatan para nabi,dalam kehidupanNya terlihat penggenapan nubuatan nabi Yesaya.Ia melepaskan orang-orang yang menderita,termasuk penderitaan yang mendatangkan dosa.Pertanyaan bagi kita sekarang adalah maukah kita menjadi saksi Kristus yang membawa kabar baik itu?
II. Penjelasan
Siapa yang tidak mendambakan "kabar selamat" dari Tuhan ? Tentu semua orang  menginginkan hal tersebut, lepas dari penderitaan dan mengalami pemulihan, seperti layaknya bangsa Israel. Melalui teks khotbah ini kabar keselamatan itu dinyatakan Tuhan  melalui perantaraan nabi Yesaya dan kabar keselamatan tersebut dihubungkan dengan peristiwa Tahun Yobel (Tahun Pembebasan) yang ditunggu-tunggu oleh umat Tuhan. Pada tahun Yobel umat Tuhan mengenang, merayakan,dan mengalami kembali kasih dan kuasa Tuhan yang membebaskan umat-Nya dari berbagai macam penindasan. Agar umat Tuhan dapat mempersiapkan diri menyambut Tahun Yobel, maka Tuhan mengirim hamba-Nya untuk mewartakannya pada masa-masa menjelang datangnya saat pembebasan tersebut. Hamba Tuhan yang memberitakan kabar baik mendapat pengurapan Roh Tuhan. Pengurapan ini diperlukan agar kuasa Tuhan senantiasa menyertai hamba Tuhan itu sehingga ia mampu melakukan tugas perwartaan itu dengan baik. Kuasa ilahi ini diperlukan karena pada waktu itu umat Tuhan sedang tertindas oleh penderitaan yang hebat. Mereka berada dalam kondisi tidak berdaya dan putus asa. Hal ini nampak jelas dari serangkaian panjang kata-kata yang dipergunakan di ayat 1b-3: sengsara, remuk hati, tawanan, dari penjara, berkabung, dan semangat yang pudar. Dalam "kabar keselamatan" itu Tuhan Allah hendak menyatakan bahwa Ia akan memberkati umat pilihanNya  Israel, menyatakan kasih serta kuasaNya kepada mereka, Allah akan menghibur mereka yang remuk hatinya, mereka yang sengsara, mereka yang tertawan, mereka yang berkabung.  Tuhan akan memberkati dan mengadakan pemulihan bagi umatNya tapi Tuhan juga menginginkan bangsaNya juga melakukan pertobatan dan tidak melakukan kembali kekejian dimata Tuhan serta menyaksikan kemuliaan dan kuasa Tuhan kepada bangsa-bangsa lain.
Berita Sukacita ini dipercayakan pada seorang utusan-Nya, yang dipercayai-Nya untuk hanya menyampaikan Firman-Nya. Dia akan menjadi perantara antara Allah dengan umat. Minggu-minggu Advent adalah minggu penantian kedatangan Anak Allah dalam diri Tuhan Yesus yang akan membebaskan dan memberi keselamatan bagi manusia dan dunia.  Tuhan Yesuslah yang pertama membuat semua claim bahwa semua yang dinyatakan dalam Yesaya 61:1-2 telah terealisasi dalam kedatangan Diri-Nya dan karya-Nya bagi keselamatan Israel maupun Dunia. Tuhan Yesus hanya mengutip dua ayat Yesaya 61.  Inilah Inti Berita Kedatangan Tuhan : 
"Roh Tuhan ada pada-Ku, Oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, Untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orng-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku,  Untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,  dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas. Untuk memberitakan Tahun rahmat Tuhan telah datang.
Lalu inilah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus:"Pada hari ini, genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya" (Lukas 4:21). 
Tuhan Yesus adalah Pemenuhan dari semua Berita Keselamatan atau Pembebasan ini. Dia adalah Pembawa Kabar Baik itu. Kita harus dapat membedakan antara Hanya Messenger atau Penyampai Kabar dan Pembawa Kabar. Messenger hanya menyampaikan suatu Berita, tetapi Yesus adalah : The Personified Message of Salvation;   membawa di dalam diri-Nya dan misi-Nya Keselamatan bagi Umat Manusia.  Ia adalah Kabar Baik itu. Dia yang akan mewujudnyatakan nubuat nabi Yesaya itu. Dalam karya kehidupan-Nya, terlihat penggenapan nubuat Yesaya . Ia melepaskan orang-orang yang menderita, termasuk bentuk penderitaan yang menghasilkan maut sebagau upah dosa. Melalui kedatangan-Nya, manusia menjadi percaya pada Kabar Baik yang hidup didalam diri-Nya.
 Kabar baik yang berisi pemulihan, pembebasan, dan penghiburan itu juga diperlukan bagi masyarakat masa kini. Di sekitar kita begitu mudah ditemui orang-orang yang terhimpit oleh berbagai macam penderitaan: kesulitan ekonomi, sakit-penyakit, kekurangan pangan, dan sebagainya. Tidak sedikit dari mereka yang tidak berdaya dan putus asa. Siapakah yang harus memberitakan kabar baik bagi mereka? Tentu saja Tuhan tetap mengutus hamba-Nya, yaitu gereja dan kita, orang-orang percaya. Sudahkah kita mengerjakan tugas ini dengan baik? Terus terang, masih jauh dari yang semestinya. Bahkan, tidak sedikit gereja dan orang-orang Kristen tidak peduli dengan keadaan masyarakat di sekitar mereka. Bagaimana dengan gereja kita? Bagaimana dengan Anda sendiri? 
Sebagai Pengikut Kristus,  kita dipanggil melanjutkan tugas pengutusan Yesus, menyampaikan Kabar Baik dan melakukan Kabar Baik itu kepada sesama kita yang dalam keadaan menderita melalui perbuatan kasih dan tindakan nyata  sehingga mereka sudah berada  pada semangat yang patah mengalami pemulihan dan memperoleh keselamatan.
III. Penutup
Roh Tuhan Allah akan mengurapi orang untuk mampu memberitakan kabar baik dari Allah kepada orang lain (Yes 61:1,9). Orang yang diurapi Allah membuat orang lain menyadari kehadiran Allah melalui tindakan-tindakan yang diperbuat oleh orang itu (Mzm 126, 2-3). Mereka menjadi saksi-saksi kebaikan Allah bagi orang lain. Hidup mereka menjadi hidup yang terarah kepada Allah dan juga mengarahkan orang lain kepada Allah.

Namun dapat terjadi, urapan Roh Tuhan Allah yang baik itu padam. Saat seseorang enggan untuk mengenali karya Allah yang melintasi ruang dan waktu. Saat seseorang mudah lupa akan penyertaan Allah pada masa silam dan janji penyertaan-Nya pada masa mendatang. Oleh sebab itu Paulus menasihatkan, agar orang Kristen jangan memadamkan Roh atau menganggap rendah apa-apa yang sudah dituliskan dalam Kitab Suci. Paulus mendorong orang Kristen untuk belajar kebenaran-kebenaran yang dari Allah agar hikmat Allah digunakan dalam menelaah dan mengambil keputusan-keputusan hidup (1 Tes 5:19-20). 

Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Dunia. Dialah Sumber Kebenaran dan Hidup, yang diurapi Allah. Dialah Mesias/Kristus. Di dalam Dia nyata kebaikan Allah. Melalui Dia orang dimampukan untuk mengenali dan memberlakukan kebaikan Allah dalam kehidupan, menjadi orang yang diberkati. Tetapi bukan berhenti sampai disitu saja. Kristus, Terang Dunia, membuat orang bersukacita untuk melanjutkan kebaikan Allah bagi orang lain dengan setia. 

Tidak ada komentar: