Rabu, 10 Desember 2014

MEMBANGUN HIDUP YANG BERHASIL “1 Korintus 3:11-12″


“Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami” I Korintus 3:11-12
Dalam Alkitab kita tercantum ada 202 ayat yang mengandung kata keberhasilan. Ini membuktikkan bahwa Allah serius ingin memberikan kita hidup yang berhasil. Jika Allah membuat kita berhasil, Ia ingin kita bukan hanya berhasil untuk diri kita sendiri, tetapi kita juga berhasil untuk membawa orang mengenal Tuhan. Dunia memiliki ukuran sendiri untuk menilai orang seperti apa yang nantinya akan berhasil. Menurut dunia orang yang miskin dan bodoh mungkin akan jauh dari keberhasilan. Tetapi tercatat ada orang-orang sukses di dunia yang dulunya dianggap bodoh. Beberapa diantaranya adalah: Thomas A. Edison, Beethoven, Abraham Lincoln, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg. (I Korintus 1:27) 5 Langkah untuk mencapai keberhasilan :
1. MELETAKKAN DASAR YANG TEPAT (I Korintus 3:11-12)
 “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah”à Orang yang bijak adalah orang yang tau meletakkan pondasi yang benar dalam kehidupannya. Jangan menggunakan kekuatan dan hikmat manusia sebagai dasar. Orang yang membangun iman diatas dasar Kristus adalah orang yang mengandalkan Allah. Maka bagi orang tersebut Allah menyediakan janji ini Yeremia 17:7-8 àDasar yang tepat adalah Yesus Kristus. Matius 7:24
Dasar kita harus tepat baru kita dapat berbuah bahkan di tahun-tahun kering. Jadilah pribadi yang bukan hanya tahu mengenai Firman Allah, tetapi juga melakukannya.
2. CARILAH PENASEHAT YANG BENAR (Mazmur 1:1-3)
Dalam Alkitab tersedia begitu banyak nasehat yang Allah berikan untuk keuntungan kita. Jangan sampai kita salah melangkah dan rugi besar hanya karena kita salah memilih penasehat. Dalam I Raja-raja 12 tercatat kisah mengenai Raja Yerobeam yang pada waktu itu memimpin kerajaan Israel, tetapi karena salah mendengarkan nasehat maka terjadi pemberontakan rakyat dan kerajaan Israel terbagi mejadi dua. Carilah dan dengarkanlah nasehat yang tepat. Apabila kita meminta nasehat dari orang yang mengenal Tuhan bukan hanya sekedar nasehat yang kita dapatkan tetapi minimal mereka akan berdoa untuk kita.
3. JANGAN MENCONTOH ORANG BERDOSA (Mazmur 1:1)
 tidak ada masa depan dan harapan bagi mereka.
àDalam Terjemahan sehari-hari ayat ini berbunyi: “Berbahagialah orang yang tidak mengikuti nasihat orang jahat, tidak mencontoh orang berdosa dan tidak bergaul dengan orang yang menghina Allah” bagaimana kehidupan orang berdosa yang tidak pantas kita contoh? Yaitu ketika mereka menjadi orang-orang yang tidak peduli dengan sesama, egois dan mementingan keuntungan diri sendiri, menipu dalam perdagangan dan bahkan menggunakan kuasa iblis untuk mendapatkan keuntungan. Jangan mencontoh mereka dan bahkan kita tidak perlu iri akan apa yang mereka peroleh Amsal 24:19-22 dan Mazmur 1:4-6
4. MENJAGA PERGAULAN (Mazmur1:1c BIS)
Pergaulan memiliki dua dampak dalam kehidupan kita:
- Pergaulan ita akan berdampak pada kehidupan jasmani kita. Pergaulan akan mempengaruhi pola pikir kita (I Korintus 15:33). Pergaulan akan membentuk kebiasaan, dan kebiasaan akan membentuk karakter, karakter akan menentukan masa depan kita. Jadi mari jaga pergaulan kita. Kita memiliki begitu banyak kegiatan gereja dalam sepekan untuk menjaga pergaulan kita tetap ada dalam lingkungan keluarga Allah. Karena itu mari terlibat di dalamnya!
- Dampak kehidupan rohani. Apa yang terjadi dalam roh terimpartasi dalam tubuh jasmani. Karena itu jika secara jasmani kita sudah tercemar maka pasti roh kita pun telah dicemari. Mari jaga kehidupan kita dengan menjaga pergaulan kita.
5. HIDUP DALAM FIRMAN TUHAN (Mazmur 1:2-3)
Orang yang berhasil dan diberkati adalah orang yang memiliki “kesukaan” akan firman Tuhan. Kesukaan sama dengan hobby/ kegemaran. Mari ganti hobby kita dengan merenungkan FirmanNya siang dan malam sehingga apapun yang kita kerjakan akan berhasil dan kita akan beruntung di setiap jalan-jalan kita.
Ketika Allah selesai menciptakan dunia dengan segala isinya, lembaga yang kali pertama Ia ijinkan untuk beroperasi adalah lembaga perkawinan. Alkitab mencantumkan begitu jelas "rules" untuk sebuah pernikahan. 
Lembaga perkawinan melahirkan sebuah keluarga. Itu sebabnya pernikahan merupakan kondisi normal atau keadaan alamiah yang mau tidak mau berlangsung dalam kehidupan semua umat manusia, tanpa terkecuali. Pernikahan merupakan hak asasi yang Tuhan berikan kepada semua umat manusia. Lembaga perkawinan merupakan suatu persahabatan atau suatu kesatuan yang jauh melebihi seks (Maleakhi 2:14). Pernikahan adalah suatu kesatuan sosial dan spiritual, juga kesatuan seksual. Pernikahan yang dibangun atas dasar hubungan persekutuan persahabatan, dimana suami-istri saling mengasihi dan mencintai akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan pernikahan yang dibangun karena hubungan seksual. Pernikahan juga merupakan kesatuan yang tercipta dari suatu komitmen dari janji-janji yang timbal balik. Komitmen ini tersirat dari sejak mulanya di dalam konsep meninggalkan orangtua dan bersatu dengan istrinya (Maleakhi 2:14; Amsal 2:17). Allah adalah saksi atas suatu pernikahan. Dialah yang mengadakan pernikahan dan menjadi saksi atas janji-janji tersebut (Matius 19 :6). Mengapa seorang lagi-lagi dianjurkan menikah? Apa tujuan pernikahan menurut Allah? 
Pertama, Pernikahan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan emosional, "Tidak baik manusia seorang diri" (kejadian 2:18). 
Kedua, Pernikahan mempunyai tujuan sosial, ''Beranak-cuculah dan bertambah banyak..." (Kejadian 1:28). 
Ketiga, Pernikahan bertujuan mencegah imoralitas, "... tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah seorang laki-laki mempunyai istrinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri" (1 Korintus 7:2). 

Keempat, Pernikahan ditetapkan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan rohani, agar suami istri mengalami kepenuhan di dalam kasih Kristus (Efesus 5:22-23), serta memancarkan kasih-Nya kepada sekelilingnya.

Tidak ada komentar: