Selasa, 19 Agustus 2014

Khotbah Keb. Rumah Tangga Mateus 16:13-20


Biasanya orang karena bergaul akrab akan mengenal sahabatnya lebih  dekat, dan dapat mendeskripsikan sahabatnya itu. Hidup para murid  semakin dekat dengan Yesus. Mereka telah melihat karya Yesus saat mereka menemani Yesus melayani. Seharusnya, mereka semakin tahu  siapa sebenarnya Sang Guru itu. Benarkah para murid demikian?
Bukankah baru saja mereka salah mengerti nasihat Yesus mengenai ragi?  Strategi Yesus untuk mendapatkan pengakuan jujur para murid adalah dengan lebih dahulu menanyakan pandangan orang lain mengenai diri-Nya (13). Baru kemudian Yesus menanyakan  pandangan atau pengenalan para murid secara pribadi. Simon Petrus mewakili para     murid menjawab bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah (16). Yesus menyebut Simon berbahagia bukan karena kemampuannya menjawab tepat melainkan karena ia telah menerima anugerah penyataan Allah Bapa.
Dengan pengenalan yang benar akan Mesias, tanggung jawab memimpin jemaat juga diberikan. Petrus, dipercaya memimpin para rasul untuk  menggembalakan gereja. Sedangkan gereja itu sendiri didirikan atas dasar Yesus. Perhatikan kata Petrus yang berarti batu (Yun. Petros) sedangkan kata batu karang (Yun. Petra) artinya batu karang yang besar. Petrus dan para rasul diberi otoritas untuk mengelolanya (19).
Bergaul akrab dengan Yesus secara fisik ternyata tidak cukup untuk mengenal Dia secara tepat. Perlu penyataan dari Allah. Buktinya, Petrus masih salah mengerti misi Yesus (22). Sebelum bisa bergaul  akrab dengan Yesus seseorang perlu memiliki relasi hidup dengan-Nya. Pengakuan iman Petrus yang mewakili para rasul menunjukkan bahwa mereka sudah memiliki relasi yang benar dengan Yesus.
Dengan relasi yang benar, kita harus hidup akrab dengan Yesus yaitu dengan membaca dan merenungkan firman-Nya. Kehidupan yang akrab melalui firman-Nya akan mengokohkan pengakuan iman yang keluar dari hati dan pikiran yang paling dalam. Pengakuan yang benar diiringi oleh tindakan yang tepat membuktikan bahwa kita adalah pengikut Yesus yang sejati.
Pentingnya Sebuah Pengakuan Iman
Mengapa Yesus menuntut pengakuan murid-murid-Nya tentang siapakah diri-Nya? Seberapa pentingnyakah sebuah pengakuan iman bagi Dia? Dari bacaan Alkitab hari ini, dapat kita saksikan bahwa Tuhan Yesus menuntut sebuah pengakuan yang jujur dan tulus dari para murid-Nya. Bukan dari pendapat orang mengenai siapakah diri-Nya, melainkan sebuah pengakuan iman yang murni yang dihidupi langsung oleh murid-Nya. Dari sini kita belajar bahwa ternyata Yesus tidak menghendaki setiap orang yang mengaku sebagai murid-Nya-orang yang menyebut dirinya Kristen-tidak berani secara jujur menunjukkan posisi imannya kepada dunia. Setiap orang Kristen dituntut untuk berani menunjukkan statusnya sebagai orang percaya. Ini sebuah pergumulan bagi setiap kita yang hidup dalam zaman postmodern yang pluralis seperti ini. Zaman di mana desakan untuk menghindari sebuah klaim pengakuan iman kepada Kristus begitu besar, karena pengakuan iman seperti itu dianggap sebuah fanatisme agama. Pandangan ini jelas salah karena justru saat Yesus sedang berada di daerah Kaisarea Filipi, Yesus menanyakan pengakuan iman para murid. Kaisarea Filipi pada zaman itu adalah sebuah kota besar yang melambangkan pusat kekuasaan dan kebudayaan dunia. Di kota seperti inilah Tuhan menuntut para murid berani menyatakan pengakuan iman mereka. Kalau hanya bergantung kepada kata orang ; ini yang membuat kita belum mengenalnya dengan sungguh-sungguh. Dan bisa saja itu tidak benar, hanya perkiraan saja.
Petrus muncul dengan pernyataan yang 100 % benar dan sebenarnya dia sungguh mengenal Yesus. Petrus mengatakan : Engkau adalah  Mesias, Anak Allah yang hidup”. Bila kita ingin kembali ketika pemilih murid-murid pertama di Matius 4:18-22, Yesus menjadikan Petrus murid yang pertama. Tanpa ada bantahan dan pertanyaan, Yesus mengatakan : Mari dan ikutlah Aku? Akhirnya Petrus dan Andreas serta Yohanes dan Yakobus mengikuti Yesus. Pernyataan Petrus membuat dia menjadi Murid yang utama bagi Yesus, bahkan Yesus menetapkan atas Petrus gereja awal di dunia ini. “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya”, “kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga, apa yang kauikat di dunia akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga”. Betapa luarbiasanya kuasa yang diberikan Yesus kepada Petrus di situ.
Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Yesus terhadap Petrus tentang terbentuknya gereja bukanlah makna harafiah. Tetapi Yesus mau menjelaskan bahwa melalui pelayanan Petrus dan Iman kepada Yesus akhirnya munculnya jemaat pertama. (bandingkan di Kisah 2 tentang Pentakosta). Dari pengakuan Petrus itulah makna Gereja yang sesungguhnya yaitu kumpulan orang-orang percaya yang dipersatukan di dalam nama Yesus Kristus. Gereja tidak hanya gedungnya (fisiknya) tetapi gereja juga adalah persekutuan orang-orang percaya. Yesus pernah mengatakan : barang siapa berkumpul dua atau tiga orang di dalam namaKu disitulah aku berada
Inilah tantangan yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya. Di tengah-tengah arus besar yang menampilkan sosok gereja seakan-akan hanya menjadi tempat hiburan, pelepas penat bahkan pembiusan diri dari pergumulan dunia, beranikah kita dengan lantang tetapi tetap rendah hati menyaksikan kekristenan kita sesuai dengan pengakuan iman kita? Beranikah kita seperti Simon Petrus yang dengan terus terang mengakui Yesus sebagai satu-satunya pusat pengakuan iman dan hal itu sekaligus berarti sebagai pusat hidup dan ibadah? Amen

Dari berbagai sumber

Jumat, 15 Agustus 2014

"TERTIB ACARA MINGGU YUBILEUM GKPI DI SELURUH GEREJA GKPI JABODETABEK"

KEBAKTIAN MINGGU 11 SET-TRINITATIS
DAN PERAYAAN YUBILEUM 50 TAHUN GKPI
                                    31 Agustus 1964-31 Agustus 2014


GEREJA KRISTEN PROTESTAN INDONESIA
WILAYAH JABODETABEK



MINGGU, 31 AGUSTUS 2014

THEMA:
Menyangkal Diri, memikul salib dan mengikut Yesus
(Matius 16:21-28)


TATA IBADAH

a.      Doa Persiapan di Konsistori:

b.      Panggilan Ibadah    
Ket : Protokol, L : Liturgis, J : Jemaat )
Ket     : Sayalom....Salam sejahtera, selamat datang Bapak, Ibu, saudara yang kekasih dalam nama Tuhan Yesus. Kami menyambut kehadiran saudara-saudara dengan penuh sukacita, untuk beribadah kepada Tuhan di rumahNya yang Kudus ini, bersama bersyukur atas kebaikan Tuhan.
J     :    Dengan rasa syukur kami datang kehadiratMu ya Bapa
Ket     : Hari ini, bersama-samua Jemaat GKPI se-Indonesia kita merayakan Yubileum GKPI ke-50. Dalam usia 50 tahun GKPI, sudah selayaknyalah kita seluruh warga jemaat GKPI bersyukur kepada Tuhan Pendiri, Pemilik, Pemelihara gereja kita. Oleh karena kasihNya lah kita GKPI dapat merayakan Yubileum 50 Tahun GKPI. Itu semua bukan karena kehebatan dan kemampuan kita, namun semua oleh karena Anugerah Tuhan yang dilimpahkannya kepada kita gerejaNya yang Kudus. Acara demi acara boleh berlangsung dengan baik, walaupun banyak tantangan yang harus dihadapai dalam seluruh perayaan itu. Tetapi syukur hanya bagi Allah yang telah menyediakan segalanya bagi UmatNya yang tetap berseru kepadaNya. Biarlah ya Tuhan dengan seluruh rangkaian kegaiatan yang telah dilakukan di Wilayah Jabodetabek ini membuat ikatan emosional dan kebersamaan setiap jemaat dan Resort semakin meningkat.
J          : Terpujilah Allah Tritunggal, Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Ket      : saudara/i untuk menyambut barisan prosesi Jemaat diundang untuk bangkit berdiri: kita menyanyikan Mars GKPI

Barisan Prosesi memasuki Gedung Gereja. sambil menyanyikan Mars GKPI (Jemaat duduk)

Lit        : Saudara/i, jemaat Tuhan yang terkasih di dalam Nama Yesus Kristus, syalom...Horas....untuk memasuki ibadah syukur kita kepada Tuhan, marilah kita Saat Teduh sejenak
           .............................    .......saat teduh .........................................................
Lit  :    Jemaat yang kekasih dengan rasa syukur kita bernyanyi   

1.   Bernyanyi: Jesus Tuhanku
Jesus Tuhanku di Ho ma au on, sai mangihut to Ho ma au tongtong
Togu tondingku ramoti au on, sonang di Ho tontong
reff: O, Tuhan togu ma au, O, Tuhan togu togu ma au
       Togu tondingku ramoti au on, sonang di Ho tongtong

Ro pe sibolis mangagorogom, naeng mamolgak sude siseanMi
Ndang be tagamon mabiar antong, ho pangondihonki
reff: O, Tuhan togu ma au, O, Tuhan togu togu ma au
       Togu tondingku ramoti au on, sonang di Ho tongtong

2.     Votum/Introitus/Doa
L          : Di dalam nama Allah Bapa, dan nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus, dan nama Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi. Amin.
Allah menentang orang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati, Heleluya....
J           : Bernyanyi: Haleluya......Haleluya....Haleluya....
L          : Kita Berdoa:
Ya Tuhan Allah, yang Mahakuasa dan MahaPengasihi!
Engkau menghendaki agar kami hidup dan berbahagia pada hari kemudian. Engkau telah menyatakan kasih-setiaMu kepada kami, agar kami mengenal kebahagian yang ada padaMu. Karena itu, kami merendahkan diri kami dan memohon kepadaMu; berilah RohMu yang Kudus itu kepada kami, agar kami percaya akan kasihMu kepada kami dan kami senantiasa mendengar suaraMu yang senantiasa memanggil kami, agar kami layak menerima keselamatanMu yang telah Engkau sediakan. Pada hari ini kami gerejaMu, GKPI merasakan kasih Tuhan yang tetap menuntun GKPI hingga sampai usia yang ke-50 Tahun. Kami percaya Bahwa Engkau akan memberkati GerejaMu GKPI hingga sampai selama-lamanya. Biarlah ya Tuhan di Yubileum ini kami GerejaMu semakin meningkatkan apa yang menjadi Tugas kami dalam kehidupan gerejaMu yaitu: bersekutu, melayani, dan bersaksi. Pakailah kami ya Tuhan sebagai alat-alatMu yang menciptakan damai sejahtera di dalam kehidupan dunia ini. Hanya Engkaulah pengharapan dan sukacita kami, tolonglah kami agar kami semakin percaya kepada AnakMu, agar kami memperoleh hidup yang kekal. Amin  (Jemaat Duduk )

3.     Bernyanyi: PKJ. No. 221:1-2
1 Kasih Allah Pengikatnya bagi kita umatNya
kita disatukan oleh Roh Allah, kita disatukan didalamNya
2 mari kita bernyanyilah! mari nikmati kasihNya
mari gandeng tangan agar dunia tahu kita satu didalamNya
4.     Epsitel : Yeremia15:15-21
L          : Marilah kita mendengarkan Firman Tuhan sebagai pendahuluan Kotbah pada minggu 11 Set-Trinitas dan Perayaan Yubileum 50 Tahun GKPI, yang tertulis dalam: Yeremia 15:15-21,
Berbahagialah orang-orang yang mendengar Firman Allah, yang menghayati serta mengamalkannya”
J                 : Amin...
5.     Persembahan Pujian:
6.   Bernyanyi : KJ. No. 54:4 ((Jemaat Berdiri))
Sempurnakan ciptaanMu, basuh noda dan cela
Tunjukkanlah bumi baru, yang penuh bahagia
makin mulia, makin suci, diri kami ubahlah
sampai nanti kami puji, Dikau dalam T’rang baka

7.     Doa pengakuan Dosa dan Janji Pengampunan Dosa
L          : Saudara yang kekasih, marilah kita merendahkan hati di hadapan Tuhan untuk mengaku dan menyesali segala dosa yang telah kita perbuat serta memohon pengampunanNya.
    --------------------Hening, KJ. No. 27---------------------------------
Ya Allah Bapa kami yang di Surga, Tuhan yang Mahakuasa dan pengasih. Kami bersyukur kepadaMu karena kasih setiaMu kekal selama-lamanya. kami mengakui segala dosa dan pelanggaran kami ya Tuhan.  Ampunilah segala dosa kami dan lupakanlah segala perbuatan kami yang jahat di hadapanMu, karena tabiat kemanusiaan kami tak luput dari perbuatan jahat, sehingga kami sering melanggar hukumMu.
J           : Bernyanyi Kj.No. 27:2
            Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela
            darahMulah pembasuhnya, ‘ku datang, Tuhan PadaMu
L          : Sebagai umat yang telah Engkau mardekakan dan Tebus, kami sungguh menyadari akan kasihMu yang begitu melimpah di dalam kehidupan kami. Engkau Sungguh baik yang Bapa akan kami orang yang penuh oleh dosa. Sebagaimana JanjiMu menyambut dan membasuh kami, itu semua bukan karena hebat dan usaha kami. Namun semua oleh karena pemberianMu yang Mulia, yang setia mengampuni kami...terpujilah Engkau Ya Allah Tritunggal.
J           : Ampunilah kami ya Tuhan GerejaMu GKPI, jikalau selama 50 tahun ini banyak ketidakkonsistenan dalam berjemaat, ketidakpedulian terhadap sesama, ketidakadilan yang menimbulkan perpecahan. Sungguh kami menyadari banyak kesalahan dan hal yang tidak berkenan yang telah kami lakukan. Kami adalah gerejaMu ya Tuhan, namun kami terkadang tidak menyadari apa arti gereja. Kami sering lupa bahwa Gereja adalah milik Tuhan, bukan lembaga buatan manusia, Engkau yang mendirikannya untuk menyatakan kebaikan Tuhan di tengah dunia ini, namun sering terjadi pemaksaan kehendak, menghitung-hitung jasa, merasa telah lebih berbuat dan berhak memiliki, kami mengetahui tentang kasih namun kami jauh dari kasih, kami memahami apa itu pengampunan namun kami jauh dari pengampunan terhadap sesama kami, kami memahami makna memberi namun kami jauh dari ketulusan memberi, karena itu ya Tuhan, ampunilah kebodohan kami. Ampunilah kami ya Tuhan,......
-------------------------------Hening KJ.No 27 --------------------------------------
L          : Saudara yang mengasihi Tuhan Yesus, terimalah janji Tuhan tentang pengampunan dosa-dosa kita:
Demikian Aku yang hidup, demikian Firman Tuhan Allah. Aku tidak berkenan kepada kematian orang Fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya yang jahat supaya dia hidup. Maka dengan kemurahanKu, Aku telah mengampuni segala dosamu dan melupapkan segala kejahatanmu.
Kemuliaan Bagi Allah di Tempat yang Mahatinggi....
L & J    : A min (Jemaat duduk)

8.     Persembahan Pujian:
9.     Bernyanyi: PKJ. No. 126:2
2 Tingginya langit tidak setinggi kasih Tuhanku padaku
Dalamnya laut tidak sedalam kasih Tuhan kepadaku
Reff: Hanyalah Yesus Jurus’lamat, aib dosa di hapusnya
            hanyalah Yesus Jurus’lamat hidup abadi dib’riNya

10. Petunjuk Hidup Baru: Mazmur 27:4
L          : Marilah kita mendengar firman Tuhan sebagai penganti Hukum Tuhan yang tertulis dalam Mazmur 27:4, demikian Firman Tuhan: “satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati baitNya”. Amen...Marilah kita memohon kekuatan daripada Tuhan:
L & J    : Ya, Allah Bapa kami, berilah kami kekuatan untuk melakukan yang sesuai dengan HukumMu. Amin...
11. Persembahan Pujian:
12.Bernyanyi: KJ.No. 354:1 (Jemaat Berdiri)
1. Dengan lembut tuhanku di dalam kasihNya mencari akan
daku yang hilang, bercela. Bahana syukur terdengar,
seisi sorga mengg’legar.
KasihNya mencari, darah melunasi; ‘ku diraih kembali
PadaNya, ‘ku selamat oleh rahmatNya.
13.Pengakuan Iman Rasuli
L          : Marilah kita bersaksi mengikrarkan pengkauan Iman kita, bersama jemaat pada segala abad diseluruh dunia
Aku percaya kepada Allah Bapa.....................dst (Jemaat Duduk)

14.Persembahan Pujian:
15.Berita Jemaat
16. Doa Syafaat
17. Persembahan Pujian:
18.Bernyanyi: KJ.No. 370:1-3
1. ‘Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku di lembah
berbunga dan berair sejuk. Ya, ke mana juga aku mau
mengikutNya. Sampai aku tiba di neg’ri baka.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; ‘ku tetap mendengar dan
MengikutNya. Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; ya, ke mana
Juga ‘ku mengikutNya!
2. ‘Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku di lembah gelap,
di badai yang menderu. Aku takkan takut di bahaya apa pun,
bila ‘ku dibimbing tangan Tuhanku.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; ‘ku tetap mendengar dan
MengikutNya. Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; ya, ke mana
Juga ‘ku mengikutNya!
3. Bersama Jurus’lamat hatiku teguh dilembah dan bukit yang
perlu kutempuh. Tuhanku membimbing aku pada jalanNya
yang menuju rumah Allah yang baka.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; ‘ku tetap mendengar dan
MengikutNya. Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; ya, ke mana
Juga ‘ku mengikutNya!
19.Kotbah: Matius 16:21-28
20. Bernyanyi: kj.no. 372:1-2
1. Inginkah kau ikut Tuhan? Pikul salib! Jangan bimbang,
jangan sungkan: ikut Tabib!
Pikullah salibmu saja, ikut terus; lihatlah mahkota
Raja agung yang kudus!
2. Haruslah kausangkal diri: pikul salib!
Di godaan dunia ini ikut Tabib!
Pikullah salibmu saja, ikut terus; lihatlah mahkota
Raja agung yang kudus!
21.Ayat Persembahan: Mazmur 42:5
22.Doa Persembahan:
23.Bernyanyi: kj.no. 302:1-2
1. Kub’ri persembahan pada Tuhanku sambil
puji Yesus, Jurus’lamatku.
2. Dengan sukaria kub’ri padaMu dan
merasa kaya dalam Tuhanku.
24.Doa Penutup: Bapa Kami....
25.Berkat
26.Amin.....Amin......Amin.......
Kata Sambutan Korwil GKPI Wil. Jabodetabek
Selamat hari ulang tahun ke-50 atau Yubileum 50 tahun GKPI..
Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja memberkati kita sekalian dan seluruh warga jemaat GKPI dimanapun berada. Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus Raja Gereja, karena pada tanggal 30 Agustus 2014, GKPI genap berusia 50 Tahun, karena itu tahun 2014 adalah tahun emas atau tahun Yobel bagi kita umat GKPI. Kita harus mengakui bahwa perjalanan GKPI hingga mencapai usia 50 tahun, penuh dengan tantangan namun berkat pertolonganNya kita merasakan kebaikan penyertaan Tuhan, untuk itu kita umat GKPI harus mensyukuri berkat tersebut secara khusus di Wilayah Jabodetabek ini. Dalam mensyukuri usia 50 tahun GKPI setiap warga jemaat perlu membangkitkan kembali slogan saat berdirinya GKPI tanggal 30 Agustus 1964 yaitu:“Sabas na Mar-GKPI”, sehingga semangat yang mengelora pada awalnya tidak pernah pudar sampai Maranatha. Sebab usia 50 tahun diharapkan GKPI harus menunjukkan kematangan dalam berpikir, bertindak, sehingga layak disebut menjadi surat Kristus yang dapat dibaca oleh orang banyak “II Korintus 3:3”. Karena GKPI telah mempunyai pengalaman yang cukup dalam menghadapi tantangan dalam menjalani kehidupannya. Tentu harapan yang sama juga pasti kita berikan kepada Gereja kita yang tercinta, GKPI dalam usia 50 tahun harus semakin kuat dan memiliki barisan hamba-hamba Tuhan yang cakap “excelent spirit and caracter nobel”dan terampil dalam pelayanan. Mantap dalam hal spiritual, Mental, dan moral Peter Wagner mengatakan bahwa pertumbuhan gereja selain Tuhan ditopang oleh kekuatan devosional hamba-hamba Tuhan (Persekutuan pribadi yang ketat dan kontinu). Neil Wiseman seorang prof. Pengembalaan Bible Nazarene colledge Coloredo mengatakan Gereja yang semakin baik perkembangannya adalah dimana hamba Tuhannya memiliki hidup yang tidak tercela, teladan yang mulia, bersih dan jujur. Karena itu sangat tepat jika salah satu kegiatan Yubileum untuk Jabodetabek dilaksanakan Pembinaan para Pelayan dan Penatua termasuk hamba-hamba Tuhan. Dengan demikian moment Yubileum 50 tahun ini kita dapat melakukan evaluasi perjalanan dari awal berdirinya kemudian melakukan refleksi atas kondisi saat ini setelah 50 tahun melayani, dan dari refleksi itu kita dapat menyusun rencana ke-depan bagaimana seharusnya GKPI untuk meningkatkan pelayanannya.
Akhirnya atas nama Korwil Jabodetabek saya mengajak seluruh umat warga Jemaat GKPI agar dapat bekerjasama dan bersama-sama melayani Tuhan agar dapat mengwujudkan amanat Tuhan Yesus. Syalom, Tuhan Yesus Memberkati.
Korwi GKPI Jabodetabek

Pdt. Rosevelt. HL. Tobing.S.Th, MA

Rabu, 13 Agustus 2014

Khotbah Kebaktian Rumah. Tangga 1 Raja-raja 19:9-18

Di tengah berbagai kesulitan, ketika badai hidup menerjang, apakah kita merasa hidup ini seolah-olah gelap sama sekali...? Kita lalu merasa sebagai orang yang paling malang di dunia ini. Baiklah kita sejenak berdiam diri. Kita fokuskan pikiran kita kepada hal-hal yang indah dalam hidup ini, mungkin kicau burung yang merdu, atau tawa riang anak-anak di sekitar kita, atau juga para sahabat yang selalu mendukung kita. Percayalah, kita akan menemukan kenyataan bahwa hidup kita tidaklah sekelam yang kita duga. "Ruang putih" dalam kertas hidup kita masih jauh lebih luas di banding satu titik hitam beban yang ada di situ.
Siapa yang tidak pernah putus asa? Bahkan Alkitab menceritakan pada kita bahwa nabi Elia, yang dipakai Tuhan secara luar biasa, dapat menjadi putus asa! Ya, Elia putus asa dan meminta mati setelah lari dari ancaman un Izebel, permaisuri raja Ahab (19:1-4). Elia ketakutan karena diancam akan dibunuh, melarikan diri kepdang guru dan minta mati kepada Tuhan. Pernah meminta mati saatpergumulan berat Saudara alami? Tentu saja ini bukan sikap yang benar, tetapi tetapi toh kita pernah atau bahakan diantara kita ada yang sedang mengalaminya. Tetapi kisah ini mengingatkan kita untuk TIDAK tetap dalam keputusasaan, mengapa? Pertama, karena Tuhan kita Yesus Kristus tidak akan pernah meninggalkan anak-anakNya! (lebih jelas dalam penjelasan khotbah Saya). Jangan putus asa sebab Tuhan Yesus tetap ada bagi Saudara! Kedua,karena ada bahaya yang menanti kita di balik setiap keputusaan. Keputusaasaan berbahaya bagi kita. Mari kita renungkan apa yang dialami Elia ketika ia ada dalam pergumulan berat hingga mengalami putus asa. Dan kita akan memperhatikan apa yang dikatakan Elia dalam ayat 10 dan 14. 
1.   Keputusasaan Menyebabkan Kita Salah Menilai Allah. 
Ketika Tuhan Allah bertanya pada Elia “Apakah kerjamu di sini?”, maka Elia menjawab “Bekerja segiat-giatnya bagi Allah!” (lihat ayat 10). Benarkah? Tidak, dia sedang melarikan diri! Elia tidak mengakui kelemahannya, justru balik menyerang Tuhan. Elia berkata bahwa dirinya bekerja sendirian, sedangkan Tuhan tidak berbuat apa-apa! Elia menunjukkan bahwa hanya dia yang bekerja sendiri, lihat saja semua orang Israel murtad, mezbah-mezbahnya diruntuhkan, semua nabi dibunuh dan dirinyapun diancam! Dimana Tuhan saat ini? Ini yang ditanyakan Elia. Elia salah menilai Tuhan. Dia beranggapan bahwa dia hanya bekerja sendirian, Allah tidak peduli! Bukankah ini yang kita alami jika kita menghadapi pergumulan yang berat dan mulai putus asa. Kita merasa bergumul sendirian! Padahal Tuhan Yesus tidak pernah membiarkan kita bergumul sendiri, Dia ada seperti kehadiranNya dan menanyakan “Apa yang sedang kita kerjakan di sini?” Tinggalkan putus asa, lihat Tuhan tidak membiarkan Saudara bergumul sendiri. Datanglah pada Tuhan Yesus dan sampaikan kondisi Saudara dengan jujur.

2. Keputuasaan Menyebabkan Kita Salah Menilai Kondisi di SekitarKita.
Rasa putus asa menyebabkan Elia memandang pergumulannya sangat berat dan laporannya pada Tuhan-pun jadi tidak tepat bahkan berbeda dengan kenyataannya! Perhatikan laporan Elia dan keadaan yang sebenarnya di bawah ini (ayat 10, 14). 
Jangan terus dalam keputusasaan, kita jadi sulit melihat kenyataan yang sebenarnya yang seringkali tidak seburuk yang kita lihat dalam ‘kacamata’ keputusasaan. Bangkit dan bersemangatlah dalam Tuhan Yesus ada kekuatan dan pertolongan!
3. Keputusasaan Menyebabkan Kita Tidak Dapat Melihat CampurTangan Tuhan Dalam Hidup Kita.
Keputusasaan Elia membuatnya tidak melihat tangan Tuhan yang sejak mulanya menjangkau hidupnya. Bahkan saat Elia takut dan putus asa, Allah sudah mengulurkan tanganNya untuk menolong, sayangnya Elia sudah dibutakan oleh rasa putus asanya. Bukankah murid-murid Tuhan Yesus mengalami hal yang sama ketika perahu mereka digoncang badai dan hampir tenggelam? Mereka juga tidak mampu melihat Tuhan yang datang dan menyebut Tuhan sebagai hantu! Tuhan tahu pergumulan Eli dan Tuhan bertindak! Bayangkan saja malaikat datang dan memberi makanan dan air untuk diminum (19:5). Seharusnya kehadiran malaikat sangat menguatkan Elia, tetapi tidak demikian itu ‘biasa saja’ bagi Elia. Apakah ada makanan dan minuman yang seajaib yang diterima Elia dari Tuhan? (19:6-8)Munculnya ajaib dan dampaknyapun ajaib, Elia dapat berjalan 40 hari ke gunung Horeb! Tapi itu juga nampaknya tidak menguatkan Elia. Terakhir, Tuhan berfirman dan hadir! Elia masih juga putus asa, nampak dari jawabannya pada Tuhan! (19:9-18). Inilah bahaya putus asa. Putus asa menutup mata dan telinga kita untuk dapat melihat campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan Yesus tidak pernah membiarkan dan meninggalkan anak-anakNya! Ini yang Saya temukan di Alkitab dan Saya percayai, seperti halnya Elia tidak pernah ditinggalkanNya! Lihatlah, jika kita ada sampai hari ini, bukankah karena kekuatan dan kasih Tuhan Yesus? Perhatikan, Tuhan hadir dan berbicara kepada kita lewat firmanNya entah saat renungan pribadi atau di gereja. Bukankah Dia menyapa dan menguatkanSaudara? 
Ada yang berputus asa hari ini? Awas, keputusasaan menyebabkan kita salah menilai Allah, salah menilai kondisi yang sebenarnya dan menghalangi mata dan hati kita untuk melihat campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Bangkit dan bersemangatlah, karena sebenarnya Tuhan kita, Yesus Kristus, tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita bergumul sendirian. Dia ada bagi kita. Bersemangatlah! Amen
Dari Berbagai sumber


Jumat, 08 Agustus 2014

Khotbah Minggu 17 Agustus 2014 Mazmur 67 : 2 - 8 Thema : “Tuhan Memerintah Dengan Adil”

Pembukaan:
Ada sebuah pertanyaan bagi kita semua, “Bagaimana rasanya jika kita hidup dalam situasi tertekan?” Misalnya saja tertekan karena kehilangan pekerjaan, tertekan karena pasangan yang tidak setia, tertekan karena diabaikan ataupun diremehkan oleh orang-orang di sekitar kita, atau tertekan karena melakukan prinsip-prinsip kebenaran. Bagaimana rasanya? Tentu sangat tidak mengenakkan bukan? Karena itu bagaimana kita meneriakkan “Merdeka” jika kita masih merasakan penjajahan di Negara sendiri….?
Untuk itu, jika kita memang benar-benar mendambakan hidup dalam Yerusalem baru, yang penuh dengan damai sejahtera, mari mulai saat ini hiduplah dengan kasih. Hidup dalam kasih yang diwujudkan dalam ketaatan menjalani Firman Tuhan. Sebab, taat menjalankan Firman Tuhan adalah bentuk kasih kita kepada Tuhan, maupun kepada sesama. Dan pada akhirnya, bersama-sama dengan Pemazmur, kita dapat mensyukuri segala berkat dan anugerah Allah,
Khotbah:
Peringatan kemerdekaan yang ke 69 ini kembali mengingatkan kita bahwa Perjuangan menjadikan Indonesia merdeka bukanlah hal yang mudah, kekuatan peralatan perang lawan dihadapi dengan “bambu rucing” , patutlah kiranya berterimakasih kepada para pejuang kita yang telah mengorbankan dirinya demi Indonesia raya ini, dan lebih dari itu patutlah kita memuji Tuhan atas kemerdekaan ini, Kemerdekaan ini adalah Berkat Tuhan yang dicurahkan bangi bangsa kita Indonesia. Untuk itu marilah kita serukan; hai bangsa Indonesia Pujilah Tuhan, Hai para peminpim jaga dan pertahankanlah Indonesia Raya ini.
Melalui Mazmur 67 ini kami melihat ada 3 bagian, doa dan harapan kita untuk mengembalikan “Indonesia Raya”
Pertama: Kiranya bangsa-bangsa mengenal jalan Allah.
Mengenal Allah sesungguhnya dan jalanNya tidaklah hal yang mudah, butuh suatu proses yang kadang kala sangat panjang sekali. Butuh perenungan, butuh persekutuan. Butuh Iman. Bdk. Pengakuan Petrus pada Bacaan kita minggu ini.
Mengenal jalan Allah berarti berjalan dijalan Allah, Hidup dijalan Allah, berserah kepada tuntunan Tuhan walaupun hal tersebut tidak sesuai dengan yang kita pikirkan.
Bagaimanakah caranya supaya bangsa-bangsa lain mengenal Allah? Yaitu dengan umat Israel membagi berkat-berkat yang mereka terima kepada bangsa-bangsa lain. Demikian juga sesama kita dapat menerima berkat dari Tuhan Yesus, kalau kita membagikannya dengan mereka.
Kedua: Kiranya bangsa-bangsa mengakui pemerintahan Allah.
Bangsa bangsa diajak bersyukur kepada Tuhan, seperti umat Israel sendiri, karena mereka pun mengalami dan mengakui karya keselamatan yang Tuhan lakukan
Mengakui pemerintahan Allah bukan berarti tidak mengakui pemerintahan yang ada, pemerintahan dimana kita hidup, namun diatas pemerintahan yang ada, Allah-lah yang memerintah. Harus kita sadari bahwa tanpa kuasa Allah kuasa-kuasa dunia akan berakhir dalam kefanaan. Hanya kuasa Allah-lah yang kekal.
Ketiga : Kiranya hasil bumi diterima sebagai pemberian Tuhan yang patut dipuji.
Mazmur ini merupakan nyanyian syukur atas segala berkat Allah yang diberikan kepada bangsa Israel pada perayaan panen raya. Pada perayaan ini, mereka berkumpul dari seluruh wilayah untuk bersyukur dan berdoa memohon agar berkat yang mereka terima dapat menghasilkan dampak yang lebih besar kepada bangsa-bangsa lain.
Inilah suatu nyanyian syukur yang mewarisi panggilan Abraham, diberkati untuk menjadi berkat bagi segala kaum di muka bumi
Berkat yang diterima bangsa pilihan Allah, seharusnya menjadi kesaksian bagi dunia agar dunia mengenal Allah (ayat 3). Sebab bangsa-bangsa lain pun perlu mengenal Allah. Mereka juga membutuhkan kasih karunia-Nya. Selanjutnya dari mulut bangsa-bangsa akan mengalir puji-pujian kepada Allah, karena mereka mengetahui bahwa Dialah Allah dan Dia berkuasa (ayat 4-6).
Saudara diakhir renungan kita Minggu ini, yang berketepatan dengan Dirgahayu 69 Indonesia, mari demi kecintaan kita bagi bangsa kita ini kita lepaskan berkat seperti berkat yang diucapkan Imam didalam Nats kita ini :
Tuhan memberkati dan melindungi engkau (Indonesia)
Tuhan menyinari engkau (Indonesia) dengan wajahNya dan memberi engkau(Indonesia) kasih karunia
Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu(Indonesia) dan memberi engkau (Indonesia) damai sejahtera.
Sebagi Penutup kami mengajak kita bersyukur melalui nyanyian Kidung Jemaat No. 337. “BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR”
Betapa kita tidak bersyukur, bertanah air kaya dan subur
Lautnya luas gunungnya megah, menghijau padang bukit dan lembah
Itu semua berkat karunia, Allah yang agung maha kuasa
Itu semua berkat karunia, Allah yang agung maha kuasa.

Amen. Dari Berbagai Sumber
Khotbah Minggu 10 Agustus 2014
“Jangan Takut, Tuhan ada Menyertai”
MATIUS 14: 22-33

Selama manusia hidup dalam dunia ini, manusia tidak pernah lepas dari yg namanya masalah. Masalah merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Suka ataupun tidak , setiap manusia harus menghadapi masalah tersebut.
Kapan dan dimana saja masalah itu datang menghadang kehidupan kita. Masalah datang tidak memandang usia (tua atau muda), maupun status entah itu kaya atau miskin. Kadangkala masalah itu datang dengan tiba-tiba tanpa kita harapkan. Bahkan kadangkala masalah itu datang bertubi-tubi dalam kehidupan kita.Setiap manusia pasti tidak menginginkan masalah terjadi dalam kehidupannya. Begitu masalah menerpa, membuat manusia menjadi bingung, stress (tertekan), serta gelisah. Bahkan  tidak sedikit pula yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Mungkin saat ini saudara juga sedang menghadapi masalah yang begitu mengganggu kehidupan ini bahkan sampai mengacaukan pikiran saudara. Jangan menyerah pada hal tersebut, namun berusahalah mengatasinya dengan menjadikan masalah sebagai pengalaman untuk membuat kita semakin dewasa dan kita bisa berjalan diatas Masalah.
Bagaimana caranya kita dapat berjalan diatas Masalah?
1.Kita Harus Berjalan Dalam Ketaatan (ayat22)
 Yesus memerintahkan murid-muridNya untuk mendahului keseberang dan murid-muridnya taat , ketaatan mereka membawa mereka dapat melihat Kedasyatan  dan Mujizat Tuhan yang luar biasa.  Ada banyak orang tidak taat pada perintah Tuhan sehingga mereka tidak melihat Mujizat dan mereka banyak mengalami masalah yang rumit, mereka tidak menemukan jalan keluar dan tidak sedikit yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Ketaatan adalah sesuatu yang tidak mudah (mahal) karena butuh pengorbanan (korban perasaan , korban harga diri, korban waktu dll) namun ketaatan akan mendatangkan manfaat yang biasa: Ketaatan mendatangkan berkat yang besar ( lihat pengalaman Abraham di Kej. 22), Ketaatan mendatangkan Keselamatan ( lihat pengalaman Nuh Kejadian 6-9), Ketaatan mendatangkan Mujizat ( lihat pesta perkawinan di kana Yohanes 2), ketaatan mendatangkan keberhasilan (lihat pengalaman Yosua dlm Yos. 1: 8-9)
2.Memiliki Kehidupan Doa (ayat 23) 
Yesus naik keatas bukit untuk berdoa ini menandakan bahwa Doa itu sangat penting.  Doa adalah Nafas kehidupan orang yang percaya. Dengan berdoa kita dapat menarik Kuasa Allah bekerja dalam kehidupan kita. Doa orang benar , bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya (Yak.5:16b)  Doa adalah jalan menghentar kita untuk bertemu dan berhubungan dengan Allah. Doa adalah kunci untuk merebut kuasa yang membawa MUjizat.  Mungking saat ini saudara mengalami masalah hidup yang cukup berat dan sepertinya tidak ada jalan keluar dan saudara tidak tau kapan masalah itu berakhir. Jangan takut dan putus asa, masih ada harapan jika tangan dan hati kita diarahkan ke sorga melalui  doa. Selama kita masih punya kehidupan doa, maka selalu ada kuasa dan mujizat didalam kehidupan kita.Bangunlah menara doa saudara , tinggatkan persekutuan kita dengan Tuhan karena doa akan memberikan mujizat dan kemenangan dihidup kita sehingga kita dapat berjalan diatas Masalah.
3. Memiliki  Mimpi Yang Besar (ayat 28)        
 Ketika Petrus melihat Yesus berjalan diatas air, Petrus punya mimpi yang besar, dia ingin berjalan diatas air seperti Yesus. Jangan pernah saudara bermimpi hal-hal kecil karena jika impian saudara kecil maka masalah akan membunuh impian saudara., sebaliknya kalau impian saudara besar dan bersama Tuhan maka impian saudara itu akan membunuh masalah tersebut. Bung Karno berkata gantungkanlah cita-citamu setinggi langit berarti kita harus bermimpi yang besar. Impian yang besar akan menambah semangat hidup kita, lihatlah kehidupan Yusuf (gelar tukang mimpi  Kej.37:19) Kata seorang kepada yang lain: “lihat, tukang mimpi kita datang! Walaupun Yusuf banyak mengalami masalah yang besar, Yusuf pernah dimasukkan kesumur ,dijadikan budak, dimasukan ke dalam penjara tetapi Yusuf tidak putus asa dan dia tidak pernah mengenal perkataan yang namanya menyerah, dia tetap memiliki impian yang besar dan impian yang besar dan impian itu menjadi kenyataan karena dia di sertai Tuhan.  Kekuatan Impian memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas.Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju. Impian yang besar membawa kita dapat berjalan diatas masalah.
4.BertindakDenganIman(ayat29)                                                                                          Bagaimana cara paling awal untuk mewujudkan mimpi? Caranya: “Bangunlah dahulu dari tidurmu! Jika hanya tidur melulu maka mimpi tiu hanya sekedar mimpi, tak akan pernah terwujud pada kehidupan nyata. Petrus tidak hanya bermimpi tetapi dia bertindak dengan iman berjalan diatas air = berjalan diatas masalah  . Mimpi tanpa tindakan sama dengan pepatah yang mengatakan bagaikan si bungkuk merindukan bulan. Jangan hanya bermimpi tetapi bertindaklah, kita harus melakukan sesuatu (tidak boleh tinggal diam atau onkang-ongkang kaki saja) Tuhan tidak mau bekerja dengan orang malas, tetapi dia mau bekerja dengan orang yang rajin.  Contoh :    * Sakeus sekalipun badannya pendek tetapi dia berusaha manjat pohon untuk bertemu Yesus dan akhirnya  Yesus menyuruhnya turun dari pohon dan dia bertemu Yesus. * Bartimes sekalipun dia buta tidak bisa melihat tetapi dia tetap berteriak memanggil  Nama Yesus walaupun orang banyak menegurnya tetapi semakin keras dia memanggil nama Yesus dan dia juga menanggalkan jubahnya dan akhirnya Tuhan Yesus menyembuhkannya. * Wanita yang 12 tahun pendarahan sekalipun orang banyak menghalanginya tetapi dia terus berjalan dan menjamah jubah Yesus dan dia berkata asal kujamah jubahnya aku pasti sembuh dan dia berhasil, mujizat terjadi pendarahaannya yang sudah 12 thn itu sembuh total.  Iman menentang segala Kemustahilan,Iman dapat memindahkan gunung, Iman yg menyelamatkan kita, Iman yang mengalahkan dunia.Orang benar hidup oleh Iman, Firman Tuhan berkata jadilah sesuai dengan imanmu.  Iman sejati adalah iman yang dibangun  diatas batu karang (Yesus Kristus). Ketika tantangan dan masalah datang  melemahkan saudara pindahkanlah dengan iman saudara. Orang yang bertindak dengan iman pasti akan memperoleh kemenangan dan dapat berjalan diatas masalah.
5.Sabar Menanti Pertolongan Tuhan (ayat 30)                                                                  
Ketika Petrus diterpa badai dan dia mulai tenggelam, Petrus segera memanggil Yesus dan dia sabar menanti pertolongan Tuhan. Kadang kala masalah ingin menenggelamkan kita sehingga banyak orang tidak dapat bertahan menghadapi hidup ini. Mereka putus asa, stress, hidup dalam ketakutan dan ada yang menelan pil penenang dan obat-obat terlarang hingga over dosis, apalagi saat ini begitu banyak bencana yang terjadi didunia ini, gempa bumi, tsunami, banjir bandang, tanah longsor ,gunung berapi,peperangan, Kebakaran, serangan hama Ulat bulu, penyakit, kelaparan , kemiskinan dll ( Firman Tuhan sementara digenapi) tetapi sebagai anak Tuhan kita tidak perlu takut karena Yesus tidak pernah terlambat menolong kita, janji Tuhan dlm Maz 91 : 7 “ Walau seribu rebah di sisimu, dan sepuluh ribu disebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. 8.Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Tetap sabar menanti pertolongan Tuhan.Kita bisa jatuh dalam air tapi jangan tinggal dalam air, karena air tempatnya ikan , kita harus keluar dari air mengalami Kuasa Kebangkitan Tuhan, Kita  harus percaya bahwa Allah tidak pernah mencobai melebihi kekuatan kita dan Dia telah berjanji untuk memberikan jalan keluar [baca I Korintus 10:13].Setiap masalah dan penderitaan yang terjadi pasti ada saatnya untuk selesai.Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan[Amsal 16:32].Kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar [Pengkotbah 10:4] orang yang sabar pasti dapat berjalan diatas masalah.
6. Berfokus Pada Yesus [ayat 31]   Jika kita berfokus pada Yesus maka Di
segera mengulurkan tanganNya untuk memegang hidup kita dan meredakan setiap badai kehidupan. Masalah terbesar gereja saat ini adalah masalah “kebimbangan”. Perkara ini sering tidak di sadari orang percaya. Disatu sisi mereka percaya Tuhan dan bagiNya tidak ada yang mustahil tetapi disisi lain ketika dalam kesukaran hidup, mereka mulai di kuasai kebimbangan yang luar biasa, sehingga Tuhan tidak menjadi apa-apa bagi mereka. Jika mereka tidak cepat sadar dan bertobat serta berpaling pada Tuhan, ada kemungkinan hidup mereka akan semakin menderita. Kita tidak boleh bimbang, karena orang yang bimbang tidak akan mendapatkan apa-apa dan tidak tenang hidupnya [Yak. 1:6-8]. Janji Tuhan bahwa diberkatilah orang yang mengandalkanNya. Berfokuslah pada Tuhan  Yesus maka saudara akan dapat berjalan diatas masalah. Yesus sudah mengalahkan seluruh penderitaan kita di Kayu Salib dan mautpun Dia kalahkan, Dia bangkit pada hari yang ketiga dan DIa berkata Hai Maut dimanakah sengatmu? Tetaplah berfokus pada Yesus karena Dia adalah Allah yang selalu setia.
7. Setia menyembah Tuhan [ayat 32]   Setelah badai dan
angin reda orang-orang yang ada di perahu menyembah Tuhan. Ada banyak orang yang sudah ditolong Tuhan tidak menyembah Tuhan dan lebih parah lagi ada yang sama sekali melupakan kebaikan Tuhan. Dengan menyembah Tuhan kita dapat merasakan hadirat Tuhan dalam hidup kita. Allah bertahta diatas pujian dan penyembahan kita. Penyembahan adalah respon,sikap,kata-kata terhadap Keagungan/Kebesaran Tuhan. Allah sedang mencari orang-orang yang setia menyembah Dia.Penyembahan yang sejati adalah memuji Allah meski menderita, mengucap syukur meski sedang susah,berserah diri meski sedang lemah,dan mengasihi Dia ketika Dia terasa jauh. Orang-orang yang setia menyembah Tuhan pasti dapat berjalan diatas masalah.Maju terus dalam Tuhan dan Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.
Penutup:
1)   Sekalipun pelayanan merupakan sesuatu yang penting, tetapi itu tidak boleh kita lakukan sedemikian rupa sehingga kita tidak mempunyai waktu pribadi dengan Tuhan (bdk. Luk 10:38-42). Ingat bahwa sekalipun kita adalah ‘hamba’ dan karena itu kita harus melayani Tuhan, tetapi kita juga adalah ‘anak’ sehingga Tuhan ingin kita menyediakan waktu untuk  bersekutu dengan Dia!
Apakah saudara mempunyai waktu yang teratur untuk saat teduh?
2)   Yesus berdoa seorang diri.
Sekalipun Kitab Suci memang mengajarkan bahwa persekutuan doa adalah sesuatu yang penting, bahkan mempunyai kuasa yang lebih besar dibanding dengan doa pribadi, tetapi bagaimanapun, doa pribadi juga adalah sesuatu yang penting. Ingatlah bahwa hubungan Tuhan dengan kita sering digambarkan sebagai mempelai laki-laki dan mempelai wanita atau 2 orang yang sedang pacaran! Jelas hal itu menunjukkan bahwa Tuhan menghendaki kita sendirian dengan Dia pada saat-saat tertentu!
3)   Yesus berdoa di bukit. Ini tak berarti bahwa kita harus mempunyai ‘bukit doa’ dan juga tak berarti kita harus berdoa di bukit! Yang ditekankan hanyalah bahwa Yesus berdoa seorang diri ditempat yang sunyi.
Apakah saudara mempunyai tempat yang sunyi untuk berdoa?
Amen.   
Dari Berbagai Sumber