Kamis, 24 September 2015

Epistel : Bilangan 11 : 4-6, 10-16, 24-29 Tema : JANJI TUHAN KEPADA JEMAAT YANG SETIA MELAYANINYA Nama Minggu : 17 Set Trinitas (Tritunggal) Rabu, 30 September 2015


A. Pengantar
Bagian Alkitab ini mengetengahkan bagaimana perjalanan umat Israel ketika mereka keluar dari tanah Mesir, tanah perbudakan. Suatu perjalanan yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Bagi mereka mungkin perjalanan menuju Kanaan adalah perjalanan yang menyenangkan. Perjalanan dimana keadaan mereka tidak lagi berada dibawah kuasa tentara Mesir, mereka bisa mengatur hidup mereka sendiri. Mungkin bagi mereka perjalanan ke Tanah perjanjian tentunya tidak akan membuat mereka bosan dan pastinya perjalanan itu adalah perjalanan yang menjanjikan kemudahan dimana keinginan mereka bisa terpenuhi. Tetapi ternyata yang mereka alami tidak seperti yang mereka harapkan dan bayangkan.
B. Penjelasan Nas
          Dikisahkan, orang Israel mulai bersungut-sungut dan menggerutu. Mereka mulai mengeluh dengan keadaan yang mereka hadapi. Sungut-sungut bukan karena jarak tempuh dari Mesir ke Kanaan yang sebenarnya tidak terlalu jauh. Menggerutu bukan disebabkan oleh karena kelelahan ditengah perjalanan. Tetapi mereka bersungut-sungut dan menggerutu soal perut mereka. Bukan perut yang lapar melainkan karena kerakusan dan keserakahan untuk makan daging.  Orang Israel sangat bernafsu untuk makan daging. Lapar daging membuat mereka bersungut-sungut. Dan mereka sepertinya menyesal dengan perjalanan yang dituntun Tuhan ini. Bagi mereka, lebih baik mereka masih tinggal di Mesir karena bisa makan makanan yang sesuai dengan keinginan mereka.
Makanan Manna yang diberikan Tuhan bagi mereka selama dalam pengembaraan ini sepertinya tidak memuaskan mereka. Bahkan ketidakpuasan ini membuat mereka menangis. Ini menunjukkan bagaimana kuatnya keinginan bangsa Israel untuk menikmati makanan yang melebihi Manna. Makanan tidak dilihat sebagai kebutuhan pokok untuk menopang tubuh yang lelah, lemah dan menunjang untuk aktivitas manusia tetapi ternyata hanya dilihat sebagai sejauh mana bahan yang dimakan itu memenuhi selera lidah.
Disini kita melihat bahwa ternyata kerakusan dan keserakahan dapat menyeret dan mengantar umat Tuhan untuk melupakan Tuhan, bahkan lebih fatal lagi mempersalahkan Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mencermati keadaan ini Musa yang adalah pemimpin umat saat itu menjadi stress dan tak berdaya. Dalam ayat 11-15 kita mendapati bagaimana Musa mengira bahwa ia ditinggalkan Tuhan dalam menata dan mengatur umat Tuhan ini. Musa merasa tidak mampu lagi bahkan ia berpikir bahwa Tuhan memberikan beban yang sangat berat baginya. Apalagi kini mereka menuntut sesuatu yang sepertinya sulit untuk diberikan



Kemudian Tuhan menyuruh Musa untuk mengumpulkan 70 orang tua-tua Israel yang nantinya mendampingi dan membantu Musa mengatur bangsa ini. Pengangkatan 70 orang ini dimaksudkan Tuhan agar Musa tidak bekerja sendirian melainkan bersama dengan orang-orang ini untuk dapat memimpin orang Israel. Dan akhirnya Tuhan mendengar keluhan dan gerutu bangsa ini sekalipun keluhan dan gerutu ini sebenarnya merupakan dosa dan kekejian di mata Tuhan. Tuhan menjawab mereka. Tetapi perlu diingat bahwa jawaban Tuhan atas keinginan mereka sesungguhnya adalah hukuman Tuhan juga atas mereka.
C. Refleksi
1.    Perjalanan kehidupan orang percaya adalah perjalanan yang tidak pernah sepi dari berbagai pergumulan dan tantangan kehidupan. Tantangan tersebut yang menantang keberimanan kita bukan saja hanya datang dari luar diri dan hidup kita, tetapi juga ternyata tantangan yang lebih besar justru datang dari diri kita sendiri.
2.    Ketika kesabaran dan ketabahan menggapai harapan dan cita-cita, tergantikan dengan kerakusan dan keserakahan maka disitulah awal kejatuhan kita. Ketika keinginan perut menguasai hati kita, maka biasanya nalar dan akal sehat tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk bersyukur dengan setiap berkat yang diberikan Tuhan, entah menurut kita itu kecil ataupun besar. Manakala pemberian Tuhan dalam hidup kita dinilai dengan rasa syukur maka tidak akan terlihat berkat Tuhan itu besar atau kecil.
3.       Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa ternyata kepemimpinan dalam komunitas orang percaya bukanlah kepemimpinan yang terpusat pada satu orang. Melainkan Tuhan memakai semua orang dengan talenta dan karunia yang ada untuk saling melengkapi satu dengan yang lain.

D. Diskusi
1.    Tuhan telah menepati janjiNya kepada orang yang percaya sehingga kita memperoleh berkat, tetapi mengapa orang yang percaya itu tetap bersungut sungut dalam hidupnya?
2.    Apa janji Allah kepada umat pilihanNya?
3.    Apa yang pesan dalam perikop ini kepada kita ?


Janji TUHAN Manis Bagi Jemaat Yang Setia MelayaniNya, Pahit Bagi Jemaat Yang Melanggar Firman TUHAN

Tidak ada komentar: