Sabtu, 26 Desember 2015

Khotbah Lukas 4:17-19
1.  Pendahuluan: Injil Lukas ini mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan Injil yang lain. Penulis Injil Lukas menitikberatkan pemberitaannya pada pelayanan Tuhan Yesus yang lebih memperhatikan orang-orang lemah, miskin dan sesat. Keberpihakan Yesus kepada orang-orang lemah, miskin dan sesat nyata terlihat ketika Yesus dalam sebuah pertemuan pada hari Sabat di Sinagoge menerima sebuah kitab untuk dibaca-Nya.  Yesus membuka kitab Yesaya yang kemudian menemukan seperti nas yang tertulis dalam Yesaya 61. Setelah membaca Yesus berkata kepada orang banyak “pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya”. Dengan perkataan-Nya ini Tuhan Yesusmemproklamirkan bahwa Dia-lah Mesias, Anak Allah, yang telah dinubuatkan para nabi, sekaligus juga Dia memberitahukan apa yang menjadi tujuankedatangan-Nya ke dunia ini yaitu membawa kesembuhan, pengharapan dan kebebasan.
2.    Penjelasan Nas: Ada baiknya nas ini kita baca mulai dari ayat 16, sehingga kita mengetahui apa yang mendorong Yesus berada di rumah ibadat dan menerima kitab Yesaya untuk dibaca-Nya. Kebiasaan orang Yahudi pada saat hari Sabat adalah pergi ke rumah ibadat (bnd. Ibr.10:15), kebiasaan itu juga dilakukan Yesus ketika di Nazaret tempat di mana Dia dibesarkan. Ibadah itu dimulai dengan semacam pengakuan iman (a.l. dari Ulangan 6:4-9), kemudian dipanjatkan beberapa doa, dan disusul pembacaan Kitab yang dilakukan dengan berdiri. Pembacaan pertama dari Thora, kemudian membaca dari kitab para nabi. Setelah dibaca pembicara duduk untuk memberi khotbah pendek, yang biasanya terdiri dari menceritakan secara bebas apa yang dibacakan. Semua orang dewasa berhak melakukan pembacaan Alkitab dan memberi penjelasan (nasihat; bnd. Kis.13:15). Ibadah itu ditutup dengan berkat seorang imam atau doa seorang yang bukan pejabat (“orang awam”).
Pada kesempatan persekutuan pada hari Sabat tersebut Yesus memberi tanda hendak membaca Alkitab dengan berdiri, kemudian kepada-Nya diberikan gulungan Kitab Yesaya dan Dia membuka Kitab gulungan tersebut dan menemukan Yesaya 61:1-2. Dalam kitab Yesaya yang dibacakan Tuhan Yesus terdengar berita tentang Hamba Tuhan Allah yang telah menerima Roh Allah artinya telah diurapi oleh Allah untuk jabatannya yaitu untuk pekerjaan Allah.  Pekerjaan Hamba itu  adalah atas dorongan Roh Tuhan, Ia memberitakan bahwa telah datang zaman Mesias, yaitu zaman di mana Allah akan mewujudkan di bumi ini keselamatan yang daripada-Nya. Keselamatan itu merangkum berkat dan bahagia, baik secara jasmani maupun secara rohani.
3. Renungan dan aplikasi: “Roh Tuhan ada padaKu” demikianlah isi kitab Yesaya yang dibaca Yesus menunjukkan penetapan Yesus tentang apa yang menjadi tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini. Demikian jugalah Gereja dan orang percaya sebagai tubuh Kristus di dunia ini dipenuhi oleh Roh Kudus sebagai tanda penetapan dan pengurapan serta pengutusan bagi Gereja dan orang-orang percaya mengenai tujuan dari kehadirannya di dunia ini yaitu diurapi dan diutus memberitakan tahun rahmat Tuhan :
Ø kepada orang miskin
Orang miskin selalu ada di antara kamu, demikian perkataan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (Mat.26:11) artinya kemiskinan dan orang-orang miskin entah itu karena kemalasan atau karena memang karena kesempatan yang sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan sebagai akibat dari berbagai krisis di negara kita. Orang-orang miskin ini dalam kenyataannya sering menerima penindasan dan ketidakadilan, hidup mereka sering dieksploitasi oleh orang-orang tertentu untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok (ijuk di parapara hotang di parlabian, na bisuk nampuna hata, na oto tu panggadisan).Tahun rahmat Tuhan harus diberitakan kepada mereka sehingga mereka tetap kuat dan tabah akan hidup yang mereka jalani, sembari menyuarakan kepada pemerintah untuk benar-benar dan bersungguh-sungguh mewujudkan apa yang sering diperdengarkan kepada rakyat yaitu pengentasan kemiskinan dan menuju masyarakat yang adil dan makmur. Tentunya Gereja  juga harus meningkatkan hidup ber-diakonia, kepedulian kepada orang-orang miskin sebagai wujud nyata dari ibadah yang benar dan tidak bercacat yang berkenan kepada Allah (bnd. Yak.2:27).
Ø kepada orang-orang tawanan
Orang-orang tawanan ini berlaku secara harafiah seperti pembebasan dari Babel tetapi juga berlaku secara kiasan untuk orang-orang yang tidak punya harapan lagi mengenai hari depannya. Menggalakkan jiwa ber-marturia di Gereja sehingga dengan demikian berita kebebasan itu diberitakan kepada orang-orang tawanan.
Ø penglihatan bagi orang-orang buta
Orang buta secara jasmani dan rohani, kepada mereka akan diberitakan akan melihat. Kepada orang secara jasmani, mereka akan melihat ketika mereka merasakan kepedulian Gereja dan orang-orang percaya, seperti HKBP dengan pelayanan yang dilakukan di Hephata. Buta secara rohani, kepada mereka diperlihatkan Injil keselamatan bahwa Yesus-lah jalan kehidupan dan keselamatan.
Ø Membebaskan orang-orang yang tertindas
Orang-orang yang tertindas yang mengalami ketidakadilan di mana haknya tidak diperhitungkan dan tidak dihargai, kepada mereka Gereja dan orang-orang percaya terpanggil untuk menyuarakan dan membawa pembebasan.
Kita patut mengucap syukur atas berkat dan karunia yang kita terima melalui Injil di dalam Yesus Kristus agar kita mampu menghadapi banyak persoalan hidup di tengah-tengah kehidupan kita. Tanggungjawab orang percaya yang dipenuhi oleh Roh Kudus membawa Berita Kesukaan untuk orang-orang miskin, orang-orang tawanan, penglihatan kepada orang-orang buta, tertawan dan memberitakan tahun rahmat Tuhan. Dalam hal tersebut, Tuhan memampukan Gereja-Nya, menunjukkan kuasa dan kerajaan-Nya di dunia ini (Mat. 25:40).Amen


Tidak ada komentar: